separuh dadamu penuh asap
masihkah kau langit yang dulu?
selalu saja kutempuh jalan ini dalam pekat
tapi kuyakin  kau masih di situ
menghitung rambut yang mulai rontok satu-satu
menimang pertobatan dan nasib
selalu kubayangkan silhuet tanganmu melambai
untuk sekedar mengulang pertemuan
atau mungkin memastikan perpisahan
Bangko-Jambi 1440 H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!