Kesunyian berbisik " Bangunlah,"
Kegelapan pun menghampiri dan berkata, " Duduklah," temani aku sejenak dalam hening malam .
Ceritakan padaku tentang rasa yang kau kubur!
 apakah kau kecewa?Â
Terluka!
Ah! Andai kau tahu rasa yang telah mati bersama sederetan mimpi mimpi yang kau ulas bersama harapanÂ
Kecewa melebihi rasa yang aku kubur bersama harapanÂ
Terluka tak perlu ada jawaban karena  kau bisa lihat dengan mata kepalamu atau mata kakimu.Â
Terlalu naif bila aku tak mengingat mu, bahkan kau masih berada di barisan paling depan, atas nama rasa kecewa.
Aku tak pandai berbohong seperti kau berkata manis, aku hanyalah aku yang bukan perempuan kecilmu yang kau tangis, kau beri permen kojek lalu kau pergi.Â
Menjauh seiring angin bertiup, sejenak lagi fajar yang akan menyongsong mentari  yang menghabiskan waktu bersama hingga senja tiba.