Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Politikus Sontoloyo?

1 November 2018   06:17 Diperbarui: 1 November 2018   06:21 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fahri ingin seperti Ahok

Jika ingin dipenjara seperti yang dialami Ahok. Yang karena dipenjara maka namanya justru semakin dimuliakan sesamanya. Maka Fahri telah keliru berkaca menghayati perjalanan hidup Basuki Tjahaya Purnama.

Fahri tidak perlu bersikap harus seperti politikus sontoloyo yang minta dipenjara oleh Presiden Jokowi. Supaya terkesan didolimi penguasa yang otoriter.

Ada pendapat. Fahri untuk sementara bisa memenjarakan dirinya sendiri untuk menyucikan pikiran dan jiwanya, dengan cara itikaf di kampus-kampus sebagai  seorang "begawan"--banyak ilmu, yang disebut dosen.

Siapa tahu dengan mengajar di kampus-kampus jiwa dan pikiran Fahri bisa ikut kembali segar dan bersih yang memenuhi syarat untuk dicalonkan sebagai Capres 2024-2029 oleh banyak parpol.

Sangat sayang kalau Fahri juga memperlakukan dirinya sebagai politikus sontoloyo.

Asyik memuji Presiden Jokowi

Dunia bisa menyaksikan dan mendengar dengan gamblang apa tujuan semua yang dilakukan Presiden Jokowi sejak awal. Bahkan sejak sebelum masa pemerintahannya.

Tetapi toh tuduhan sontoloyo "untuk pencitraan" agaknya sangat mengasyikkan diteriakkan dan dinyanyikan para pendukung setia Capres nomor urut 2, Prabowo.

Memang menilai kualitas orang lain bisa dianggap hak setiap orang yang tidak perlu dilarang kecuali dibantah atau dibalas dengan memberi nilai sebaliknya.

Dalam hal ini agaknya mungkin perlu diajarkan tentang tata nilai kehidupan yang pantang sembarangan menilai orang lain. Karena yang menilai biasanya menempatkan dirinya selalu lebih tinggi dari siapa yang dinilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun