Mohon tunggu...
Asfira Zakia
Asfira Zakia Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi

E= mc2

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Albas yang Melebur dalam Ambiguitas

21 Juli 2019   08:10 Diperbarui: 21 Juli 2019   15:24 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juli, pukulan datang berkali-kali. Ketiadaan yang menguji. Aku, langit yang mencari bumi. Bumi yang penuh arogansi, langit tak tau diri dengan ribuan akseptasi.

Wahai hati, ini bukan logika tak berperasaan! Aku hengkang menapak luka yang tak kunjung hilang. Meski kucoba merajut perdamaian dengan membuang segala keraguan. Aku seekor burung yang keluar dari sarang namun akhirnya ditelan malam tanpa bintang.

Aku berada dalam suatu sisi perjalanan. Dalam alur anabasis kehidupan. Karena cinta sejati adalah yang tak mencapai tujuan.

Dimanakah dirimu?

Jika kau adalah surga, mengapa ku tak melihat kau disana?

Tak sengaja kuberpapasan dengan keharumanmu, karena kau adalah perjalananku.

Di atas pasir waktu, kau ukir namaku lalu pergi meninggalkanku.

Aku yang tak pantas? Ataukah kisah kita yang seolah tak kunjung tuntas?

Kisah yang tak tuntas membuatku harus melepas.

Aku bak albas yang melebur dalam ambiguitas.

Hempas.

~Safir

Blitar, 21 Juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun