Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyusun Ulang Perilaku dengan Makanan yang Memengaruhi Hormon

12 Oktober 2025   16:29 Diperbarui: 12 Oktober 2025   16:29 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

C. Makanan sebagai Pengatur Hormon yang Mengatur Perilaku

Secara keseluruhan, hubungan antara makanan, hormon, dan perilaku adalah saling bergantung. Makanan bukan hanya sumber energi yang mendukung tubuh untuk berfungsi. Makanan juga berfungsi sebagai pengatur hormon yang memengaruhi cara kita berpikir, bagaimana kita merasakan emosi tertentu, dan bagaimana kita bertindak dalam berbagai situasi. Dengan memahami bagaimana makanan memengaruhi hormon, kita dapat mulai memilih dengan bijak apa yang kita konsumsi untuk tidak hanya mendukung tubuh kita, tetapi juga untuk menciptakan perilaku yang lebih sehat dan lebih positif.

Ke depannya, pemahaman ini membuka wawasan baru: makanan adalah kunci untuk mengatur perilaku kita. Ini adalah perjalanan menuju kesadaran yang lebih besar tentang bagaimana kita bisa memanfaatkan pola makan yang tepat untuk memperbaiki kualitas hidup kita, tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga dari segi mental dan emosional. Makanan adalah alat yang berdaya untuk mengubah hidup kita, dan pemilihan yang bijak bisa membawa kita menuju kehidupan yang lebih seimbang, harmonis, dan produktif.

BAB 2. Makanan dan Hormon: Sebuah Keterkaitan yang Kompleks

Hormon adalah pemain utama dalam banyak proses biologis yang terjadi dalam tubuh kita. Mereka adalah pengatur internal yang bekerja sebagai sinyal kimia, mengkoordinasikan berbagai fungsi tubuh yang sangat vital. Dari pengaturan mood hingga keputusan yang kita buat, hormon memegang kendali dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari kita. Tidak hanya itu, hormon juga bertanggung jawab untuk mengatur metabolisme, pertumbuhan, fungsi seksual, tingkat energi, dan bahkan siklus tidur kita.

Namun, pengaruh hormon tidak hanya terbatas pada kondisi fisik tubuh kita. Mereka juga memainkan peran besar dalam perilaku manusia. Sebagai contoh, dopamin, yang sering disebut sebagai "hormon kebahagiaan", mengatur motivasi, hasrat, dan penghargaan. Ketika dopamin dilepaskan, kita merasa lebih termotivasi dan merasa puas. Sebaliknya, serotonin, yang sering dihubungkan dengan perasaan bahagia dan kepuasan, sangat terpengaruh oleh keseimbangan kimiawi tubuh yang bisa dipengaruhi oleh pola makan.

Di sisi lain, hormon seperti kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres, mengatur cara kita bereaksi terhadap situasi yang penuh tekanan. Testosteron berperan dalam agresi, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk mengambil risiko. Sementara oksitosin, yang dikenal sebagai "hormon cinta", memainkan peran besar dalam membangun hubungan sosial dan kepercayaan antar individu.

Yang menarik adalah bagaimana makanan tertentu dapat memengaruhi produksi dan pelepasan hormon-hormon tersebut. Makanan yang kita konsumsi berfungsi sebagai bahan baku yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hormon-hormon ini. Tidak hanya itu, jenis makanan yang kita pilih bisa mempengaruhi seberapa efisien hormon-hormon ini diproduksi dan seberapa seimbang mereka bekerja di dalam tubuh kita. Mari kita lihat beberapa contoh spesifik yang menggambarkan bagaimana pola makan dapat mengubah kadar hormon-hormon ini.

A. Pengaruh Makanan terhadap Hormon-Hormon Utama

1. Dopamin -- Hormon motivasi dan penghargaan

Dopamin adalah neurotransmitter yang terkait dengan motivasi, hadiah, dan kebahagiaan. Makanan yang kaya akan protein, seperti telur, ayam, dan ikan, mengandung asam amino tirosin, yang digunakan untuk memproduksi dopamin. Karbohidrat juga dapat membantu meningkatkan dopamin dengan menyediakan glukosa yang dibutuhkan tubuh untuk fungsi otak yang optimal. Namun, konsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung gula dapat menyebabkan lonjakan dopamin yang cepat, diikuti oleh penurunan yang tajam, yang mengarah pada perasaan kelelahan atau kehilangan motivasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun