Interkoneksi: Libatkan pendekatan interdisipliner dan ekologis dalam kebijakan.
Resonansi: Cek: Apakah perjuangan ini masih sejajar dengan nilai-nilai yang kupercaya?
Catatan: Bisa menjadi bagian dari pelatihan kepemimpinan etis dan policy design with soul.
4. Untuk Siapa Saja: Jawaban Reflektif atas Pertanyaan "Mengapa Aku Hidup?"
Tidak semua orang punya akses ke pendidikan tinggi atau posisi formal. Tapi setiap orang punya hak untuk bertanya: "Mengapa aku hidup?" Konsep MIKIR menawarkan bahasa yang inklusif dan humanistik, untuk refleksi diri di tengah kesibukan harian.
Langkah Praktis:
Jadikan waktu pagi atau malam sebagai ruang diam untuk menanyakan 5 pertanyaan MIKIR.
Gunakan analogi alam atau pengalaman harian (misal: pohon, sungai, perjalanan) untuk menyadari interkoneksi.
Ajukan pada diri sendiri: "Hal kecil apa yang jika kulakukan hari ini bisa membuat hidupku lebih bermakna?"
Catatan: Cocok diterapkan dalam kelompok spiritual, komunitas sosial, dan sesi konseling informal.
Konsep MIKIR bukan sekadar teori pencarian makna --- ia adalah praktik hidup yang bisa menumbuhkan ketahanan batin, arah hidup, dan kebijaksanaan. Dalam dunia yang semakin cepat namun hampa, MIKIR menawarkan ruang jeda untuk mendengar suara terdalam diri sendiri, dan menjadikannya cahaya untuk menerangi dunia sekitar.