Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ironi dalam 5 Revolusi Besar Dunia

15 April 2025   13:11 Diperbarui: 15 April 2025   13:11 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Analisis Kritis: Apa yang Membuat Revolusi Muhammad Jujur?

Landasan spiritual dan integritas pribadi

Penghindaran terhadap konsentrasi kekuasaan

Adaptabilitas dengan prinsip tetap (ijtihad + nilai tetap)

Revolusi sebagai pencerahan, bukan ambisi kekuasaan

8. Kesimpulan dan Rekomendasi

Tidak ada revolusi modern yang lolos dari ironi pengkhianatan cita-cita

Kebutuhan mendesak akan paradigma revolusi spiritual yang jujur

Usulan arah baru revolusi sosial: menghidupkan kembali prinsip profetik dalam perubahan sosial kontemporer

Pendahuluan

Latar Belakang: Revolusi sebagai Upaya Pembebasan

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun