Landasan spiritual-transenden, agar tujuan perubahan tidak semata-mata duniawi dan materialistik.
Etika kepemimpinan dan integritas personal, untuk menghindari personifikasi kekuasaan yang korup.
Partisipasi rakyat sejati, yang menumbuhkan kesadaran kolektif, bukan sekadar mobilisasi massa.
Prinsip keadilan universal dan kasih sayang, agar transformasi tidak menjadi alat balas dendam atau dominasi kelompok tertentu.
Revolusi spiritual seperti inilah yang dapat membebaskan manusia secara utuh---jasmani, sosial, dan ruhani---dan membentuk peradaban yang manusiawi dan berkelanjutan. Maka, meneladani Nabi Muhammad SAW bukanlah nostalgia, melainkan keniscayaan sejarah untuk keluar dari siklus ironi revolusi modern.
Daftar Pustaka
Anderson, Benedict. Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. London: Verso, 2006.
Arendt, Hannah. On Revolution. New York: Penguin Books, 2006.
Armstrong, Karen. Muhammad: Prophet for Our Time. London: Harper Perennial, 2007.
Avineri, Shlomo. The Social and Political Thought of Karl Marx. Cambridge: Cambridge University Press, 1970.
Furet, Franois. Interpreting the French Revolution. Cambridge: Cambridge University Press, 1981.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!