Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ironi dalam 5 Revolusi Besar Dunia

15 April 2025   13:11 Diperbarui: 15 April 2025   13:11 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Landasan spiritual-transenden, agar tujuan perubahan tidak semata-mata duniawi dan materialistik.

  • Etika kepemimpinan dan integritas personal, untuk menghindari personifikasi kekuasaan yang korup.

  • Partisipasi rakyat sejati, yang menumbuhkan kesadaran kolektif, bukan sekadar mobilisasi massa.

  • Prinsip keadilan universal dan kasih sayang, agar transformasi tidak menjadi alat balas dendam atau dominasi kelompok tertentu.

  • Revolusi spiritual seperti inilah yang dapat membebaskan manusia secara utuh---jasmani, sosial, dan ruhani---dan membentuk peradaban yang manusiawi dan berkelanjutan. Maka, meneladani Nabi Muhammad SAW bukanlah nostalgia, melainkan keniscayaan sejarah untuk keluar dari siklus ironi revolusi modern.

    Daftar Pustaka

    1. Anderson, Benedict. Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. London: Verso, 2006.

    2. Arendt, Hannah. On Revolution. New York: Penguin Books, 2006.

    3. Armstrong, Karen. Muhammad: Prophet for Our Time. London: Harper Perennial, 2007.

    4. Avineri, Shlomo. The Social and Political Thought of Karl Marx. Cambridge: Cambridge University Press, 1970.

    5. Furet, Franois. Interpreting the French Revolution. Cambridge: Cambridge University Press, 1981.

    6. HALAMAN :
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
      Lihat Humaniora Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun