Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ironi dalam 5 Revolusi Besar Dunia

15 April 2025   13:11 Diperbarui: 15 April 2025   13:11 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

John Maynard Keynes - Teori Ekonomi Makro Keynesian: Keynes berargumen bahwa perubahan besar dalam masyarakat dapat dicapai melalui reformasi kebijakan ekonomi, bukan revolusi radikal. Dalam konteks pemerintahan, negara kesejahteraan dapat membawa perubahan yang lebih cepat dan lebih efektif melalui kebijakan yang melindungi dan mengedukasi rakyat tanpa harus melalui perubahan struktural yang ekstrem. Teori ini mengusulkan bahwa perbaikan sosial dapat dicapai melalui saluran ekonomi dan kebijakan negara, yang mengurangi kebutuhan untuk revolusi besar dan berisiko.

  • Anthony Giddens - Teori Jaringan Sosial dan Negara Kesejahteraan: Giddens mengemukakan bahwa negara kesejahteraan modern harus berfokus pada penciptaan jaringan sosial yang solid dan berkelanjutan, serta kebijakan yang inklusif. Dalam pandangannya, perubahan sosial dapat terjadi melalui struktur kebijakan yang mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan rakyat. Hal ini menantang tesis kita dengan menyarankan bahwa revolusi spiritual tidak selalu diperlukan untuk membawa perubahan sosial yang adil.

  • 5. Teori Postmodernisme (Postmodernist Theory)

    • Michel Foucault - Teori Kekuasaan dan Pengetahuan: Foucault menyatakan bahwa kekuasaan tidak hanya ada dalam struktur formal, tetapi tersebar di seluruh tubuh masyarakat melalui jaringan pengetahuan dan disiplin. Dalam pandangannya, revolusi bukan hanya tentang menggulingkan struktur kekuasaan, tetapi tentang perubahan mendalam dalam cara masyarakat mengatur pengetahuan dan kekuasaan. Teori ini menantang gagasan bahwa revolusi semata-mata tentang perubahan struktural atau spiritual, melainkan tentang pergeseran dalam struktur pemikiran dan hubungan sosial.

    • Jean Baudrillard - Teori Simulacra dan Simulasi: Baudrillard berargumen bahwa dalam dunia postmodern, revolusi seringkali terperangkap dalam simulasi, di mana perubahan yang seharusnya terjadi tidak pernah terealisasi karena terdistorsi oleh citra dan simbol yang dibuat oleh media dan kekuasaan. Baudrillard menantang ide bahwa revolusi dapat membawa perubahan sejati, karena dalam dunia yang terperangkap dalam simulasi, bahkan cita-cita revolusi dapat dijadikan komoditas untuk keuntungan politik atau ekonomi.

    Kesimpulan

    Teori-teori yang menantang tesis ini memberikan perspektif yang berbeda mengenai cara revolusi dan perubahan sosial dapat dicapai. Beberapa dari teori-teori ini menekankan pentingnya evolusi bertahap, peran ketergantungan global, dan aspek ideologi dalam perubahan sosial, sementara yang lain lebih menekankan pada peran kebijakan dan kesejahteraan negara dalam menciptakan keadilan sosial. Meskipun teori-teori ini mungkin menawarkan pendekatan yang lebih praktis dan realistis dalam beberapa konteks, mereka tetap mengakui pentingnya perubahan mendalam dalam struktur sosial dan ekonomi yang dapat mengarah pada masyarakat yang lebih adil.

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun