Teori prospect menjelaskan bahwa manusia lebih takut kehilangan (loss aversion) daripada tertarik dengan keuntungan baru. Ketika kepercayaan publik hilang akibat ulah pejabat, rasa kehilangan itu jauh lebih dalam dibandingkan manfaat kebijakan yang mungkin diberikan. Akibatnya mereka menjadi resisten terhadap kebijakan.
Negara menerima akibatnya. Pajak yang seharusnya adalah kontribusi warga terhadap negara dianggap beban, pelayanan publik yang sudah dioptimalkan, masih dirasa tidak adil.Jika aksi penyampaian aspirasi damai berubah anarkis, negara menerima dampaknya, rusaknya fasilitasi publik.
Parahnya, negara kehilangan waktu dan energi. Waktu dan energi yang seharusnya digunakan untuk inovasi dan pembangunan keluar dari jebakan middle-income country justru dihabiskan untuk mengatasi dampak korupsi dan ketidakpercayaan.
Runtuhnya modal sosial adalah krisis yang lebih dalam dibanding krisis finansial. Negara bisa kembali mencetak uang, tetapi kepercayaan tidak.
Sekali hilang, sangat sulit untuk direstorasi. Saat seorang pejabat publik menghancurkan modal sosial, Â tagihannya harus dibayar oleh seluruh masyarakat, sekarang dan di masa depan.#
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI