Letih tubuh, koyak raga meniti punggungmu
Kobarkan semangat bulatkan tekad menggapaimu
Beriring dara daeng saling menguatkan barisan
Diujung sore itu kubelai pundakmu Puncak Sesean
Nun jauh di bawah sana terbentang Kota hujan Celebes
Berderet tongkonan menyapa melambaikan senyum
Di ujung utara sana Puncak Rante Mario berdiri ganas
Dalam dekap sang dara meringis, membiru, beku, diam
Gelap langit semakin menunjukkan kuasa
Bersatu dalam kebekuan malam, cipta koalisi paripurna
Jiwa dan raga menolak turut koalisi paripurnamu
Sang dara masih diam dalam dekap, meringis, membiru, beku
Tubuh terjaga tunaikan panggilan Ilahi
Sejuk embun di ujung malam sambut menuju pagi
Hati takjub, kagum, panorama alam terlukis indah elegan
Menyambut sang fajar Puncak Sesean negeri di atas awan
Hati gelisah, gundah dalam kerinduan terpercik
Aroma menggoda goyahkan iman penciumanku
Sosok bertahta agung di singgasana cangkir istana plastik
Di ujung pagi, di balik awan kutemui kopiku
Hadir sosokmu hangatkan kebekuan malamku
Adanya dirimu bongkar koalisi paripurnamu
Marilah, mendekatlah, maju
Di ujung pagi ini, di balik awan kuseruput kopiku.
Palopo, 15 Juli 2018
Aryadi Nurfalaq