Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan

23 Januari 2020   06:29 Diperbarui: 23 Januari 2020   06:37 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit mungkin tidak selama biru

Sesekali dia mengharu biru

Kelabu warna awan-awan itu

Kadang hitam legam membawa amarah yang tidak tertahankan

Bisa apa kita?

Berharap mendapat rizki di tanah yang kering

Air bah datang membasahi negeri

Berharap bisa menikmati nikmatnya mentari di sore hari

Justru suara loteng yang tersiksa yang terdengar

Tidak ada yang mencoba berlari-lari ke luar

Lecutan sinar biru begitu menggila di atas sana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun