Mohon tunggu...
Fauziyah Kurniawati
Fauziyah Kurniawati Mohon Tunggu... Penulis - A Genuine Dreamer

Struggling Learner / Random Writer / Poem Addict

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gerhana Rindu

26 Oktober 2020   07:14 Diperbarui: 26 Oktober 2020   07:24 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka tak perlu bertanya tentang keraguan. Nikmati saja segala kepastian yang dikhususkan. Agar tak ada yang perlu diperbincangkan kembali perihal rindu dan pertemuan.

***

Hari itu, Rabu, 09 Maret 2016

Pangeran Athan dan Putri Aisy kembali dipertemukan. Meski hanya sekitar dua jam, namun seakan seluruh semesta menyaksikan pertemuan ini. Memang bukanlah sebagai harapan manusia, namun inilah yang dinamakan kebesaran Tuhan dan kenikmatan yang tak biasa. Maka jangan heran jika segalanya perlu diabadikan.

Pagi itu, seakan malam tanpa bintang. Awan mengiring Putri Aisy ke dekapan Pangeran Athan. Seluruh semesta khidmat menyaksikan pertemuan ini sambil lalu memuji kekuasaan Tuhan dan mengiringinya dengan mazmur-mazmur hamdu. Angin pun tak ada yang bersuara. Pagi itu, terjadilah gerhana rindu.

"Aisy, kekasihku. Terimakasih telah menjaga dan membesarkan anak-anak rindu kita dengan kekuatanmu sendiri. Sungguh, rindu ini semakin kuat ketika kulihat dirimu masih secantik dulu sejak awal Tuhan mempertemukan kita berdua hingga detik ini."


"Athan, kekasihku. Tak perlu kau berucap terimakasih, sebab bagiku kaulah yang telah menjaga dan membesarkan anak-anak rindu kita dengan kepatuhanmu terhadap Tuhan. Rindu yang kukirim sebagai do'a untukmu tak pernah Tuhan siakan. Dari situ, aku yakin bahwa dirimu akan selalu baik-baik saja."

"Kalau begitu, baiklah Aisy, kekasihku. Setelah dua jam pertemuan kita ini, maka izinkan aku membawa anak-anak rindu kita ke ranah yang Tuhan sipirkan untukku darimu. Agar mereka bisa memahami apa itu arti pagi dan malam bagi manusia."

"Baiklah Athan, kekasihku. Bawalah mereka, ajarkan pemahaman bagi mereka perihal semesta, pertemuan, dan perpisahan kita. Agar kelak ketika mereka beranjak dewasa, tak ada lagi yang perlu dijelaskan mengenai rindu dan kesetiaan."

"Aisy, kekasihku. Kalau begitu, aku harus pergi. Jaga dirimu baik-baik. Terangi kembali pagi bagi semesta dengan cahayamu. Salam."

"Salam rinduku selalu untukmu, Athan. Selamat jalan, kekasihku!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun