Mohon tunggu...
Fauziyah Kurniawati
Fauziyah Kurniawati Mohon Tunggu... Penulis - A Genuine Dreamer

Struggling Learner / Random Writer / Poem Addict

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gerhana Rindu

26 Oktober 2020   07:14 Diperbarui: 26 Oktober 2020   07:24 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau begitu, Pangeran Athan khidmat membaca surat kekasihnya perihal anak-anak rindunya bersama Putri Aisy sampai empat dasawarsa mereka dipisahkan.

Teruntuk Athan, Kekasihku

 Athan, ingin kuperlihatkan padamu dua puluh enam wajah anak-anak rindu kita selama empat dasawarsa kita asingkan pertemuan. Mereka sudah bisa merangkai kata dari wajah mereka sendiri untukmu.

Bacalah tenang-tenang, rasakan kehadiran mereka di dekatmu saat ini.

Dasawarsa Pertama...

Alikari jiwa yang cemas menunggu kedatanganmu serasa menyayat malam dan hari jadi lanskap.


Balada rindu adalah paviliun kerajaan yang dilukis oleh hati yang gersang sebab kepergian.

Cawan kenangan itu. Semisal ranah diri yang selalu sepi dari do'a-do'a.

Datanglah! meski sekadar menyambung bait do'a yang kami khususkan untukmu.

Epitaf waktu bukanlah alasan Tuhan membiarkan kerinduan semakin keriput seiring rapuhnya diri. Hanya saja belum sampai pada masa yang dijanjikan-Nya.

Fragmen sejarah dan masa lalu yang dibangun orang-orang adalah wajahmu yang kami rindukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun