Mohon tunggu...
Fauziyah Kurniawati
Fauziyah Kurniawati Mohon Tunggu... Penulis - A Genuine Dreamer

Struggling Learner / Random Writer / Poem Addict

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gerhana Rindu

26 Oktober 2020   07:14 Diperbarui: 26 Oktober 2020   07:24 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal di ruang inilah, seorang putri menunggu kekasihnya.

"Querido!" begitulah Ibu memanggilmu, Ayah.

Rectoverso usia yang kian rentan oleh klimaks rindu perlahan membunuh delusi terasingkan.

Serenade pun khidmat dilantunkan kunang-kunang untuk memulai dzikir panjang memintamu kembali pulang.

Tataplah bening matamu di depan cermin kejujuran, maka akan kau tatap mata kami yang memerah menunggumu, Ayah!.

Dasawarsa Keempat...


Usia serupa pohon yang daun-daunnya berguguran di atas tanah.

Virga seolah cuaca yang mengintip keadaan rindu dari balik hati yang dilanda gelisah.

Waktu pun meng-amsalkan sepasang bibir mengatup dari desah selamat tinggal bagi pertemuan.

Xiloid suara tiada jemu memanggil sukmamu. Namun kami hanya bisa terpana, selalu bertanya-tanya tentang suara yang seharusnya segera menyahut.

Yakinlah akan tiba saat yang telah dijanjikan Tuhan untuk sebuah pertemuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun