Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dering Panggilan Atasan dan Teror yang Mengancam

18 November 2021   11:33 Diperbarui: 18 November 2021   12:16 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: pexel.com/Frans van Heerden)

Betapa tidak. Sebelum menemukan informasi kasus dugaan korupsi yang diduga melibatkan kepala daerah tersebut, saya sendiri merasa tidak ragu dengan sikap beliau yang rajin beribadah, sederhana dalam penampilannya, tapi tegas dalam menjalankan tugasnya.

Oleh karena itu gugur sudah pandangan saya terhadap kepala daerah yang satu ini. Harta dan tahta seringkali membuat seseorang menjadi gelap mata memang benar adanya.

Bahkan meskipun ketamakan itu disembunyikan di balik topeng sebagai seorang yang sedang melakonkan menjadi teladan bagi setiap orang, tokh ternyata akhirnya dapat terkuak juga rona yang sesungguhnya yang ternyata tak lebih sebagai si buruk rupa.

Selain itu, yang semakin lebih memperjelas tabiatnya yang tidak terpuji itu, adalah sikapnya yang saya anggap tidak jantan.

Seandainya beliau tidak merasa bersalah, ada jalur yang dapat ditempuh. Melakukan klarifikasi, dan hak jawab sebagaimana ditetapkan dalam undang-undang.

 Apa lagi jika mau mengakui fakta yang sudah terbongkar, boleh jadi akan dianggap sebagai perilaku yang terpuji. Sebaliknya dia malah mengerahkan para tukang kepruknya untuk meneror, dan menakut-nakuti saya.

Karena gangguan dering telepon dan pesan pendek itu juga, saya pun mengaktifkan mode silent, alias diam tanpa ada getar mapun bunyi pada telepon genggam saya. Saya pikir saat itu - tiga tahun pascareformasi - tatkala kejadian itu saya alami, cuma akan membuat saya tidak konsentrasi dalam melakukan investigasi tersebut.

Tapi apa yang terjadi?

Di saat saya rehat, sambil makan siang di sebuah warung nasi Padang, iseng-iseng saya membuka ponsel.

Panggilan dari istri di rumah ada sepuluh kali. Sudah dua hari saya tidak pulang. Lalu panggilan dari nomor yang tidak dikenal ada sebanyak lima kali. Dan terakhir dari pimpinan redaksi. Beliau mencoba menelpon saya saya sudah dua belas kali sampai yang baru saja masuk.

Begitu juga SMS, atau pesan pendek yang masuk, sampai hampir menghabiskan ruang yang tersedia saking banyaknya. Selain dari yang disebutkan tadi, masih ada lagi dari beberapa teman satu kantor yang mengingatkan kalau pimpinan redaksi marah-marah lantaran panggilan teleponnya tidak saya angkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun