Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menyoal Mendikbud Nadiem Makarim dan Pembayaran SPP dengan GoPay

17 Februari 2020   18:46 Diperbarui: 18 Februari 2020   05:22 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi GoPay. (Sumber Foto: KOMPAS.com/Reska K. Nistanto)

Bisa dibayangkan seandainya seluruh lembaga pendidikan di Indonesia sudah menggunakan aplikasi tersebut, bukan hanya Gojek saja yang akan menjadi raksasa startup di Indonesia, akan tetapi pundi-pundi kekayaan Nadiem Makarim pun akan semakin melimpah pula -- tentu saja.

Apakah hal itu suatu langkah yang keliru bagi seorang pejabat negara, saat menunaikan tugas negara yang diembannya, ternyata di belakangnya malah berupaya "Menyelam sambil meminum air", mencari keuntungan pribadi dari  kekuasaan yang saat ini ada dalam genggamannya?

Tentu saja tidak. Apabila mengacu kepada aturan yang berlaku, hal  yang terjadi pada Nadiem Makarim sama sekali tidak dibenarkan. Karena di dalamnya kental dengan unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Oleh karena itu, Nadiem Makarim segera bertindak bijak. Sebelum semuanya terlambat, ambillah keputusan yang tepat. 

Tetap bekerja sebagai menteri dalam kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi dengan tanpa melibatkan segala hal yang berbau bisnis pribadi, atawa segera mengundurkan diri secara teratur sebagai pejabat negara, dan kembali mengurus bisnis Gojek sepenuhnya seperti sebelumnya.

Dua pilihan itu merupakan sesuatu yang suka maupun tidak harus segera ditentukan salah satunya oleh yang bersangkutan. Karena paling tidak sebagai seorang anak muda, perjalanan Nadiem masih teramat panjang. 

Sayang kalau harus tersandung karena masalah seperti itu, bisa jadi yang  bersangkutan harus menanggung noda hitam dalam catatan perjalanan hidupnya. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun