Mohon tunggu...
ARSIANA MARIA FUN
ARSIANA MARIA FUN Mohon Tunggu... Staf

Hobi: Main gitar dan bernyanyi,Menulis dan membaca,Memasak dan makan

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Bahaya Bermain Game untuk Keadaan Psikis Manusia

29 Agustus 2025   00:04 Diperbarui: 29 Agustus 2025   00:04 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika sudah muncul tanda-tanda kecanduan berat, bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater diperlukan.

7.5. Literasi Digital

Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa teknologi, termasuk game, memiliki sisi positif dan negatif. Dengan literasi digital, pengguna bisa lebih bijak dalam memanfaatkan game.

8. Perspektif Positif: Game Tidak Selalu Buruk

Meskipun artikel ini menekankan bahaya game, bukan berarti game sepenuhnya buruk. Dalam kadar seimbang, game dapat melatih konsentrasi, strategi, kreativitas, bahkan kerja sama tim. Beberapa game edukatif juga mampu meningkatkan kemampuan kognitif anak. Namun, kuncinya adalah pengendalian diri dan keseimbangan.

Kesimpulan

Game adalah produk teknologi yang membawa hiburan sekaligus tantangan bagi kehidupan manusia modern. Di satu sisi, ia bisa menjadi sarana rekreasi yang menyenangkan, tetapi di sisi lain, jika berlebihan, dapat menimbulkan dampak serius terhadap psikis manusia: kecemasan, depresi, agresivitas, isolasi sosial, hingga gangguan mental.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, orang tua, dan masyarakat untuk menyadari bahaya bermain game secara berlebihan. Kesehatan mental adalah aset berharga yang harus dijaga. Game seharusnya menjadi pelengkap hidup, bukan pusat kehidupan.

Artikel ini sangat berguna untuk dibaca

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun