Ada tanda tanya di banyak mata. Bahwa malam, begitu merindukan kita. Tetapi, langkah ini begitu berat. Meniti tajamnya kerikil-kerikil kehidupan, yang telah lama menganga luka. Bahkan menjelma neraka, penguasa utara.
Di ketenangan malam, berdua saling bersandar dan berkelakar. Bercerita tentang ketiadaan di antara renyah tawa. Mencoba merangkai jalan, dari mana asal muasal.
Waktu begitu pendek. Saat ada kata-kata melambai. Sedangkan kekesalan mulai mengusik kesepian, dalam dekapan jawaban yang tak pasti. Bahkan menyesatkan.
Kita melangkah, melewati kedamaian. Mencoba menaklukkan neraka yang kembali mengangkang.
Tetapi, neraka tetaplah neraka!
Biarkan malam ini milik mereka.