Mohon tunggu...
Arolina Sidauruk
Arolina Sidauruk Mohon Tunggu... Pengacara - Waktu itu sangat berharga

Bagai menegakkan benang basah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hujan Bersahabat dengan Banjir

1 Maret 2020   23:03 Diperbarui: 1 Maret 2020   23:07 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tanggal 25 Pebruari 2020 yang lalu,saya mendapat foto-foto dari kakak saya yang berdomisili di Bekasi Barat.Kasihan dan terenyuh itulah kesan pertama respon saya ketika memandangi foto tersebut. Saya heran campur sedih, belum lama kakak saya juga mengeluh akan akibat banjir yang terjadi sebelumnya dan  merusak perabotan yang ada dirumah, Pengen rasanya saya berlari membantu membersihkan sisa-sisa lumpur yang mengendap didalam rumah. Mobil hingga saat ini belum kelar di bengkel,    musibah ini datang lagi, yang membuat semua perabotan rusak, sebahagian tidak dapat diperbaiki .

Yang menjadi keheranan saya,adalah kog bisa ya,keadaan memburuk seperti itu, apa yang salah, siapa yang bisa menghentikan arus air yang meluap tersebut? Kemana semua putra-putra terbaik kita yang mempunyai disiplin ilmu Tata Guna Air,Tata Guna Tanah dan Tekhnil Sipil,apa mereka tidak diundang,tidak dilibatkan dalam menanggulangi masalah ini, benar ini adalah kondisi alam yang tidak bisa dicegah, tapi kog sampai hancur-hancuran seperti itu tidak ada solusinya,Kita hanya menonton tanpa bisa berbuat apa-apa. Kita juga sibuk menghujat Pemerintah yang dibuat bingung dan grogi dengan pertanyaan yang menyudutkan? Apakah kita sependapat dengan kebingungan ini saudaraku?

Belum kering air mata keluarga kita yang mengalami musibah ini, banjir datang lagi dan datang lagi.Mereka selalu was-was ketika hujan tiba,mereka applusan tidurnya ketika hujan belum reda, Terbayang bagaimana tidak enaknya malam dijagai dengan hujan deras, bagaikan menjaga durian jatuh dikebun,kwatir buahnya akan dicuri orang.

Tapi sehubungan dengan banjir yang terjadi, mungkinkah berdampak bagi perekonomian di Jakarta dan sekitarnya? Mungkin ya..... Kalau perabot rusak, mungkin masyarakat enggan untuk membeli yang baru ( buat apa,,toh banjir datang lagi kog) Bahkan mungkin juga kenderaan (mobil) khususnya akan rame-rame menjual ke Dealer, kalau si pemilik bijak kenderaannya di asuransikan ,masih lumayan untung, yang tidak bijak??? Dengan situasi banjir yang melanda,pasokan bahan sandang pangan jadi terhambat,sehingga menimbulkan kenaikan harga dan menurunkan daya beli para korban banjir. Selain di bidang ekonomi, banjir juga membawa dampak bagi sarana dan prasarana,sebagai contoh akibat banjir tersebut, listrik menjadi padam,telekomunikasi pun tersendat,dan sarana yang menggunakan aliran listrik turut berdampak, (contohnya Kereta Api) dan lain sebagainya.

Hujan memang selalu bersahabat dengan banjir,Kental malah. Sangkin kentalnya masyarakat dibuat bingung.Iman bisa saja runtuh, bisa saja mereka mengutuk nasib,menyalahkan Tuhan,menyalahkan takdir. Membuat masyarakat gagal paham.Badan Meteorologi dan Geofifisika menyatakan bahwa banjir kali ini  adalah akibat dari cuaca extrem, Mereka mengatakan bahwa penyebab banjir bisa karena Penurunan Permukaan Tanah, (apakah ini bisa dikatakan akibat pembangunan pemukiman/perumahan yang baru?) Sayang,,saya tidak bisa menjawabnya karena bukan ahlinya. Lalu yang kedua   akibat saluran pembuangan tersumbat ( yang ini mungkin banyak masyarakat yang tidak mau mengaku,padahal tanpa disadari pasti mereka salah satu pelakunya ) Yang ketiga mungkin ada oknum ( industri )  sengaja membuang limbah ke sungai, yang bisa membuat air tidak mengalir dengan lancar. Saat ini Saling tuding adalah rutinitas para pelaku kebijakan publik. Sementara anggaran mungkin sangat terbatas,belum lagi peraturan mengunci  yang tidak bisa bebas mengeluarkan biaya.Seharusnya Badan Penanggulangan Bencana dapat menganggarkan estimasi pembiayaan  yang dikategorikan sebagai kejadian yang mendadak dan tidak direncanakan. Dinas Sosial juga harus menganggarkan biaya/bantuan untuk pengadaan sandang pangan bagi korban banjir. Dinas Kesehatan pun harus turut serta menganggarkan pengadaan obat-obatan dan makanan yang bergizi.Begitu seterusnya bagi OPD (Organisasi Perangkat Daerah) harus mengambil peran dan tanggungjawab masing-masing. 

Terakhir,,saya berharap semoga pemerintah Propinsi DKI Jakarta khususnya Kabupaten dan Kota dibawahnya segera ambil bagian, bagaimana meminimalisir banjir yang menggenang,Hujan adalah anugerah,tapi kalau sudah berlebih akan menjadi musibah. Mau pindah ke Ibukota yang baru, kita belum siap, Kita tetap berharap semua akan baik-baik saja. semoga ......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun