Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Fadli Zon dan Andre Rosiade "Bunuh Diri" Jika Tolak Hasil Pemilu

17 Mei 2019   18:45 Diperbarui: 17 Mei 2019   19:06 1646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fadli Zon I Gambar : Tribun

Fadli Zon dan Arief Poyouno bersilang pendapat. Arief Poyuono meminta Prabowo menolak hasil Pileg 2019 yang dinilai setali tiga uang dengan hasil Pilpres 2019, yang lebih dulu ditolak Prabowo karena disebutnya penuh kecurangan.

Fadli Zon tersentak. Ada sesuatu di dalam nalar Fadli yang berontak. Fadli merasa pendapat Poyu tidak bisa diterima.

"Pilpres dan pileg itu beda. Pilpres yang ngurus BPN. Mereka yang ngurus dari berbagai komite dari berbagai parpol. Kalau pileg urusan partai. Beda banget," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (17/5/2019). 

Mengapa Fadli Zon tidak mau menolak hasil Pileg? Beberapa pengamat mengatakan karena Fadli tahu bahwa partai Gerindra meraup suara tinggi di Pileg 2019. Berdasarkan hasil hitung cepat saja, diketahui Gerindra menempati posisi 5 besar sebagai partai dengan raihan suara terbanyak.

Bagaimana suara Fadli di Pileg 2019 kali ini?. Fadli adalah bintangnya. Berdasarkan hasil rekapitulasi resmi KPU, Wakil Ketua Umum Gerindra dan juga Wakil Ketua DPR RI ini bakal melenggang mulus sebagai anggota DPR RI dengan perolehan suara tertinggi di Jawa Barat.

Fadli yang maju sebagai anggota legislatif dari Daerah Pemilihan V Jawa Barat meraih suara terbanyak 230.524. Fadli unggul jauh dari tokoh populer di Jawa Barat, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang meraih 206.621 suara dari dapil VII Jawa Barat.

Senada dengan Fadli, Jubir BPN Prabowo-Sandi yang sering muncul di media televisi, Andre Rosiade,  juga termasuk yang menolak dengan keras untuk menyatakan bahwa pileg itu sama dengan pilpres. Sehingga menolak hasil pilpres itu bagi Andre tidak serta merta menolak hasil pileg.

Kocaknya dalam sebuah dialog di sebuah stasiun tv swasta, Andre mengatakan bahwa pemilu khususnya pilpres itu menjadi tidak sah karena ada banyak pemilih abal-abal disebabkan manipulasi dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Ketika ditanya apakah menolak pileg, Andre mengatakan bahwa pileg itu berbeda dengan pilpres. Namun ketika ditanya apakah DPT pileg dan pilpres itu berbeda, Andre terdiam seribu bahasa.

Andre tentu tidak bisa berkilah, karena Andre adalah peraih suara terbanyak di Sumatera Barat. Dari rekapitulasi akhir hasil perolehan suara tingkat Nasional Provinsi Sumatera Barat, Andre meraih suara terbanyak di Dapil Sumatera Barat (Sumbar) I dengan  memperoleh 133.994 suara.  

Inilah alasannya mengapa mereka berdua sangat berhati-hati berteriak-teriak soal kecurangan di pemilu. Kecurangan bagi mereka di pilpres, di pileg tidak. Sepertinya mereka berharap dapat memisahkan soal Prabowo dan Jokowi, dengan soal nasib mereka sebagai anggota DPR RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun