Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kehidupan

10 Oktober 2022   10:39 Diperbarui: 10 Oktober 2022   10:50 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Manusia itu seperti embun pagi yang bertengger sebentar di dedaunan atau bunga di taman. Ketika sang mentari terbit embun pagi menghilang dalam sekejap.

Embun pagi tak berdaya ketika diterpa cahaya sang mentari. Begitu juga dengan kehidupan manusia, jangankan ajal menjemputnya, manusia seringkali diperhadapkan dengan suatu peristiwa walaupun itu kecil rasanya ingin pasrah saja.

Baca juga: Wanita Tua Itu

Menjalani kehidupan di dunia memang tak sulit, tapi namanya hidup pasti ada waktunya dimana kita akan merasa kesulitan, bahkan pasrah pada suatu keadaan.

Dan memang, itu alami terjadi dalam kehidupan manusia sebab alam mempunyai hukumnya sendiri seperti embun pagi ketika matahari terbit mau tak mau embun pagi harus pergi walau pun esoknya ia datang lagi bertengger di dedaunan atau bunga-bunga di taman.

Andai saja embun pagi bisa berbicara kan kutanyakan padanya: Wahai embun pagi, apakah kau sendiri pergi ketika sang mentari datang memancarkan cahayanya atas dirimu? Ataukah sudah seharusnya kau pergi dari dedaunan atau bunga di taman? Atau kehadiran sang mentari mengusik keberadaan mu sehingga engkau pergi?

Baca juga: Seperti Matahari

Sayangnya, embun pagi tak bisa bicara begitu juga dengan kehidupan. Andai saja kehidupan bisa berbicara takkan kubiarkan kesulitan hadir dalam hidupku sebab itu mengusik ketenangan ku.

Tetapi, hidup itu punya tatanan sendiri-sendiri baik itu manusia, hewan maupun tumbuhan. Jadi, mau tak mau kita harus mengikuti tatanan itu dan sebenarnya kita telah mengikuti skenario kehidupan yang telah ditentukan oleh Sang pemilik skenario kehidupan.

Bailengit, 10 Oktober 2022

Arnol Goleo [12:04 WIT]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun