Mataku sudah ngantuk, mulutku sudah menguap, kepalaku manggut-manggut bak burung pelatuk.
Tapi aku masih saja bertahan di ruang tamu sendirian, di atas sofa berdebu. Tak ingin bergeser ke tempat tidur.
Kau tahu kenapa kawan ? karena masih ada secangkir kopi hitam pekat di depanku dan masih hangat. Kopiku seolah-olah punya pinta;
"Tolong jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku dingin. Tolong jangan buang nikmat yang telah Tuhan berikan kepadamu".
(Catatan langit, 22/03/19)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!