Peluh diobralperih kehidupan aboralpembual berpadu menyempalDi sini harapan mengentaldi tanam
Denting hujan pamit pergihening tak terangkaisecangkir kopi dipeluk sunyitermangu tanpa
Kamu memang paling terdiam menelan kecamuk amarah meski ditumpuki beban
Bergegaslah segeramenuju mejawibawa kebanggaan ada di sanaKemeja sepatu persiapkannanti di
Di dadanya gelisah merajaimata pikiran liar atur muslihat setiap haridatang