Mohon tunggu...
Arke
Arke Mohon Tunggu... karyawan swasta -

2 + 2 = 5

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan Puisi

12 Desember 2016   01:05 Diperbarui: 12 Desember 2016   02:25 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

perempuan puisi tersenyum pahit mengingat mimpi

perempuan puisi merangkul malam cairkan sepi

//

ada kerinduan pada rona wajahmu

rindu yang selalu membisu

//

di akhir penantianmu, ada harap terucap

"akankah mimpi burukku berakhir?"

//

serpihan luka masih terasa, menganga

kembali kau sembunyikan murungmu dengan cerita bahagia

//

perempuan puisi menangisi hari

menghitung detik yang tak kunjung berhenti

//

katakanlah, "aku sudah melupakannya!"

lalu diam... 

#25okt

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun