Mohon tunggu...
Arjuna H T M
Arjuna H T M Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

"Merasa sakit ketika masa perjuangan itu hanya sementara. Ketika memutuskan untuk menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Lipstiknya Juga Tebal

28 Agustus 2019   11:47 Diperbarui: 28 Agustus 2019   12:01 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mmmmhhhh... Abu dooo..Selow dikit laah!" nada perintah dari rama saat di perjalanan pulang ke medan.

"Sellow saja di boncengaaan! biar cepat berlalu abunya" pungkasku sembari memperbaiki masker di mulutku.

Kami tak banyak bicara saat perjalan pulang sampai melewati perbatasan desa sigarang garang dengan desa tetangganya.

3 jam perjalanan sampai di kostan kota medan. lelahnya hanya sedikit, mungkin karena dibarengi dengan keceriaan bertualang.

***

"Aaaarrgghhhhh" Bangun cepat pagi hari, sudah terbiasa sejak dulu. sejak masih di kampung, kebetulan aku dan Dama sekampung di desa saribudolok. Apalagi panas kota medan agag menjengkelkan.

"Ngapain kau wooi...?" Tanya kebingungan melihat Dama tengah kebasahan saat baru masuk dari pintu depan.

"Kotor kali motor kau itu lontong. Berkarat nanti tau rasa kau" ketus Dama sembari mengganti pakaian.

Dama memang begitu sifatnya rapi, tidak suka kotor dan kadang memang menjengkelkan.

Aku bergegas keluar melihat sudah seperti aka motorku, ternyata sudah kinclong berkat pak Dama yang tidak lebih ganteng daripada aku.

"Terimakasih Dam, sering sering yaa! hahaha..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun