Mohon tunggu...
Arjuna H T M
Arjuna H T M Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

"Merasa sakit ketika masa perjuangan itu hanya sementara. Ketika memutuskan untuk menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Lipstiknya Juga Tebal

28 Agustus 2019   11:47 Diperbarui: 28 Agustus 2019   12:01 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunung Api Sinabung merupakan Gunung Api yang terletak di Kabupaten Karo dan memiliki keunggulan tersendiri, yaitu Gunung Api tertinggi di Sumatera.

Namun, pembahasan kami selama di perjalanan bukan persoalan keunggulan gunung tersebut. Pembahasan di perjalanan kali ini perihal Gunung Api yang sudah tidur sekitar 10 Abad tiba tiba meletus kembali pada tahun 2010.

Sampai hari ini, sekitar sepuluh tahun lamanya Gunung Sinabung masih rajin melemparkan Abu-abu yang sangat mungkin mematikan bagi masayarakat.

Tak panjang pembahasan aku dan rama sudah sampai di tempat tujuan kami.

Nama tempatnya mungkin tidak menarik bagi orang orang yang belum pernah ke sana, yaitu Cafe Erdilo.

Tujuan kami ke sini hanya untuk liburan saja. menghibur diri sebab kemarin adalah hari terakhir Ujian Tengah Semester di Kampus kami Universitas Karo.

***

Dari Cafe Erdilo Gunung Sinabung sangat tampak dekat sehingga akan lebih keren untuk foto foto dan pastinya memiliki udara yang sejuk.

Setiap kali Gunung Sinabung meletus, Desa Sigarang garang tidak begitu gelap oleh Abu Vulkaniknya, karena angin tidak menuju desa tersebut.

Pun demikian, Cafe Erdilo atau sebagai tempat nongkrong mahasiswa tersebut selalu menyediakan masker gratis untuk tamu yang berkunjung ke cafe erdilo.

Kemarin juga abu vulkanik sudah bertebaran di pinggir jalan saat sudah memasuki lokasi desa sigarang garang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun