Mohon tunggu...
Katak kecil
Katak kecil Mohon Tunggu... Mahasiswa - di emper pondok ar-Rohman

Keringkan rumput selagi mentari bersinar.(***)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tema Rindu "Mengapa Hatimu Tetap Diam?"

8 Juni 2021   08:21 Diperbarui: 3 Februari 2022   21:05 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa hatimu tetap diam?
Aku melirik, menatap pelan
berkedip, menengadah
menuai setitik harapan
pada baiknya hatimu

Mengapa hatimu tetap diam?
Andai kau tau
bahwasannya diriku ini
sungguh tak tahan lagi
kerinduan pun bersemayam
dalam lubuk mata hati

Mengapa hatimu tetap diam?
Kurasa
semakin jauh langkahku
makin keras bergetar
Menyorot pada satu titik
dimana nampaklah
sebuah rasa mengibrah, amat kuat
Menyebak lembut,
memenuhi puncak dari jiwa

Detik demi detik
rerintihan kuat
semakin menyala
Mengguyur sekujur tubuh
seakan sel-sel tubuh gap tertarik
atas perihal uswah itu

Sayang,
Dua puluh menit telah berlalu,
Tak se-pinta pun menyorot

Dalam logat diam
ku menunduk, seakan-akan
terbang menjauh pasalan itu

Mengapa hatimu tetap diam?
Oh, ku kira sekarang
hati dan rasa syukur ini
perlu diluaskan

#diammusemogamembaik:))

Tulisan lama [NyeratSekedik]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun