Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jejak Kesombongan Manusia Kerdil yang Terhenti

19 Maret 2023   05:50 Diperbarui: 19 Maret 2023   06:47 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panggung sandiwara (Sumber foto: Bigter Choi - Pixabay.com)

Jejak-jejak kesombongan manusia-manusia kerdil terendus. Karena pertunjukan-pertunjukan hidup yang dia tampilkan dalam panggung-panggung sandiwara hanya menjejali penonton mimpi panjang tak berkesudahakan. Di atas panggung itu, manusia-manusia kerdil tampil congkak, penuh kesombongan dan hinaan.  Penonton marah dan penuh kebencian, kemarahan meski tertahankan. Diam seluruh penonton menyaksikan pertunjukan manusia kerdil. Karena manusia-manusia kerdil itu akan terhendi ketika panggung ditutup. 

Cahaya lampu mulai meredup, suara musik mulai lirih terdengar, panggung itu mulai menggelap. Manusia-manusia kerdil mulai kebingungan, berlarian, berputar-putar, mencari perlindungan. Namun, ia tidak bisa menghindar. Panggung telah selesai. Pertunjukan manusia-manusia kerdil telah usai. Dia terpenjara. 

Hari ini, kita tertawa, karena kita merasa menjadi pahlawan yang berhati mulia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun