Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemain Catur Itu Akhirnya Menjadi Raja

27 Januari 2023   21:52 Diperbarui: 27 Februari 2023   20:46 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: PublicDomainPictures-Pixabay

Kemenangan pertama menjadi pertanda kemenangan-kemenangan berikutnya. Lelaki itu sabar menunggu lawan, tidak haus, tidak lapar.

Keberuntungan 

Hari itu memang menjadi hari keberuntungan si pemain catur. Satu kemenangan diperoleh, dua kemenangan diperoleh, tiga kemenangan diperoleh, empat kemenangan diperoleh. 

Dewi kemenangan hari itu benar-benar berpihak sungguh. Sebuah senyuman lepas dihadirkan, ketika hari itu menginjak sore hari. Sembilan kemenangan di hari itu menjadi pertanda bahwa nasibnya akan semakin membaik. 

Dia tidak akan menderita lagi sebagai pemain catur. Dia tidak akan lagi dihina, dicampakkan oleh istri dan mertuanya. Ia akan hidup layaknya seorang suami, laki-laki luar biasa yang akan mengambil hati siapapun yang ia kenal. Dia akan menguasai dunia. 

Hari ini, pemain catur itu tidak lagi duduk di pinggiran jalan. Laki-laki itu tidak lagi berjalan ke sana kemari mencari lawan. Laki-laki itu tidak lagi tergantung pada musuh-musuh yang berani menantang. Uang bukan lagi menjadi tujuan. Uang tidak perlu lagi ditungguinya. Pemain catur itu, kini menjadi pemain kehidupan. 

Dia duduk di sebuah ruang perusahaan besar di kota nan besar. Di meja begitu banyak hiasan-hiasan. Semua menandai bahwa beeberapa tahun yang lalu, dia dalah seorang pemain catur jalanan. 

Papan catur kenangan yang menemai dan menjadi andalan hidupnya masih tergeletak di meja. Papan catur itu menjadi teman saat dia harus menggerakkan berbagai anak perusahaan menjadi perusahaan besar. Semua tunduk dan taat padanya. 

Pemain catur, kini

Pemain catur itu telah mengubah perusahaan menjadi ternama. Dua tahun lalu perusahaan itu memang hampir bangkrut. Di tangannya perusahaan itu berubah. Semua diubah. 

Gaji karyawan diperbaiki, pinjangan-pinjaman karyawan dilunasi, aturan-aturan diganti, direksi diganti, pelatihan-pelatihan mulai dilakukan, bukan hanya untuk karyawan tetapi untuk seluruh direksi, berbagai jenis doa selalu rutin dilaksanakan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun