Jendela Istimewa
Padahal sekian banyak jendela terbuka
Aku masih saja berkutat dengan satu jendela
Di tempat ini sepertinya hati mengena
Teduh di kala siang
Hangat saat menjelang malam
Senyum lebar terpajang
Menjambut siapa pun yang datang
Entah yang bergelar panjang
Atau yang hanya mampu membaca dan menerawang
Sisanya tentu saya orang-orang tersayang
Semakin lama menatap semakin indah terhampar
Semakin kuat aku memeluk
Semakin ingin tetap bersama
Saat jendela tertutup
Begitu inginnya aku membuka, bagaimana pun caranya
Di depan pintu begitu banyak aneka bunga
Harum semerbak menggoda
Di dinding-dinding kamarnya
Lukisan dari segala penjuru negara
Terpajang indah memanjakan mata
Jika aku boleh bercerita
Pasti namamu yang akan aku sebut paling pertama
Tb, 3 Maret 2021