Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jendela Istimewa

3 Maret 2021   21:15 Diperbarui: 3 Maret 2021   21:27 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jendela Istimewa

Padahal sekian banyak jendela terbuka
Aku masih saja berkutat dengan satu jendela
Di tempat ini sepertinya hati mengena
Teduh di kala siang
Hangat saat menjelang malam

Senyum lebar terpajang
Menjambut siapa pun yang datang
Entah yang bergelar panjang
Atau yang hanya mampu membaca dan menerawang
Sisanya tentu saya orang-orang tersayang

Semakin lama menatap semakin indah terhampar
Semakin kuat aku memeluk
Semakin ingin tetap bersama
Saat jendela tertutup
Begitu inginnya aku membuka, bagaimana pun caranya

Di depan pintu begitu banyak aneka bunga
Harum semerbak menggoda
Di dinding-dinding kamarnya
Lukisan dari segala penjuru negara
Terpajang indah memanjakan mata

Jika aku boleh bercerita
Pasti namamu yang akan aku sebut paling pertama

Tb, 3 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun