Pesta Ngilu Sedang Berlangsung
Dalam kamar tanpa jendela
Sementara di luar sana petir gemuruh menyambut berakhirnya
Duka dan senang seduhan pelengkap di tengah meja
Bunga-bunga kuncup dipaksa mekar sebelum waktunya
Atas nama kebebasan berekspresi
Kebebasan menikmati
Tubuh-tubuh ringkih hanya mampu mengawasi
Mulut-mulut mereka terkunci
Atas nama tradisi
Atas nama belenggu kemiskinan dan pembebasan
Senyum manis di bibir mungil tipis
Apakah ia bahagia?
Kita tak tau apa yang ada di kepalanya
Kita tak tau apa yang ada di besar dadanya
Yang kita tahu
Gemuruh petir masih bersahut-sahutan
Sebagian besar orang akan menyangka segera turun hujan
Mungkin banjir juga akan menenggelamkan
Tapi entahlah
Tubuh ringkih hanya pasrah
Melihat keadaan
Sementara pelaku pura-pura diam
Menikmati kenikmatan
Lantas buat apa berang?
Harusnya kita mampu berbuat sesuatu
Minimal menarik perhatian
Tb, 2 Maret 2021