Mohon tunggu...
Arif Maulana
Arif Maulana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Melihat Dari Bawah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seorang Penulis yang Telah Hilang

27 Januari 2022   15:11 Diperbarui: 27 Januari 2022   15:20 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"begini kawan, beberapa pemuda yang terlibat dalam kemajuan bangsa ini hadir sebagai penulis hebat, Tan Malaka, Soekarno, Hatta, Syahrir, M. Natsir, mereka penulis hebat dengan segala keterbatasan informasi dan referensi yang tidak secepat sekarang di mana kita mudah mengakses berita dan informasi, dan kau tahu bagaimana mereka bisa menciptakan tulisan-tulisan hebat mereka? Mereka menemukan itu dari buku-buku yang mereka baca. Dan kau tahu apa yang membuat mu tak sanggup menulis? Karena kita para pemuda hari ini telah meninggalkan hal itu, para menulis menghilang dari kota ini, dari bangsa ini, sebab mereka tidak memulai membaca buku, sebab guru terbaik untuk menulis adalah membaca, hanya dengan membaca kita bisa menulis, kita belajar bagaimana cara orang-oarang seperti para tokoh di setiap didinding toko buku ini menulis".

"aku tidak tau seberapa sanggup kau memahami perkataan ku, sekarang aku melihat kau sebagai sosok remaja bingung yang mempertanyakan pendidikan, bahkan kau malas ke sekolah. Sekarang pulanglah, dan bawa buku ini, dan kau tak boleh kemari sebelum kau menyelesaikan membaca buku ini dan coba tulis pesan apa yang kau dapat dari buku ini".

Harun memberi sebuah buku tentang pendidikan "Sekolah Untuk Kuam Miskin" di tulis oleh James Tooley.

Waktu siang berjalan menuju usia senja, jam menunjukan pukul 15:00 wib, remaja itu tidak menemukan jawaban justru merasa ditambahi beban, seorang anak yang malas kesekolah harus dipaksa membaca dan menulis, namun dia akan bersedia karena toko buku itu lebih menarik untuk di datangi dibandingkan sekolahnya. Remaja bingung itu mengambil buku yang diberikan Harun dan beranjak pulang kerumahnya.

"Kebingungan dan tanda tanya yang kita miliki adalah janin intelektual, namun tanpa pengetahuan maka janin akan gugur dari rahim peradaban" Harun menulis dibuku catatannya sebagai sebuah kesimpulan pembicaraan hari ini kepada si remaja bingung tadi, dia tersenyum sebab dia juga akan menulis esay untuk permasalahan ini  dengan ide dari kalimat yang dia tulis dibuku catatannya.

Sore hampir tiba dan cerita akan berlanjut, segera....

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun