Mohon tunggu...
Arif Maulana
Arif Maulana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Melihat Dari Bawah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seorang Penulis yang Telah Hilang

27 Januari 2022   15:11 Diperbarui: 27 Januari 2022   15:20 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"aku juga bingung kenapa aku harus sekolah" jawab remaja laki-laki itu lugu

"hahahahaha, sebabnya kau harus sekolah, sebenarnya pertanyaan itu kau utarakan setelah kau menerima ijazah"

"mengapa aku menghabiskan waktu untuk pertanyaan yang sudah berada dibenak ku pada saat ini?"

"agar aku hanyut dalam perenungan mendalam, bahwa manusia selalu berbuat sia-sia, hahahha"

"bukankah toko buku mu ini layaknya pertanyaan ku? Bahwa pendidikan dan toko buku ini adalah pertanyaan mengapa mereka harus ada?, atau itu sebuah jawaban bahwa toko buku mu adalah kesia-siaan?"

" ahahahaha" Harun hanya tertawa mendengar pertanyaan remaja bingung itu.

"baik lah, jika kau tak tau mengapa pendidikan itu harus ada, seharusnya kau membaca buku-buku tentang sejarah pendidikan, dan untuk menyelesaikannya maka tulislah apa yang telah kau pahami tentang keberadaan pendidikan itu, tempel di madding sekolah mu, lihat bagai mana mereka yang membaca meberi tanggapan, itu juga berarti guru-guru mu"

"bukankah itu sangat menyiksa diri ku?"

"benar, para penemu ilmu pengetahuan selalu menyiksa diri mereka, melalui pertanyaan-pertanyaan di kepala mereka yang sebenarnya manusia lain tak memikirkan hal itu, mereka dianggap gila, aneh dan tidak memiliki pekerjaan untuk hal sia-sia itu. Tapi kau lihat semua pelajaran disekolah mu, itu adalah sumbangan orang-orang terdahulu yang banyak bertanya dan mencoba memberi jawaban pertanyaan itu, perjalanan panjang sebagai sebab, mengapa saat ini kau harus sekolah.

"jika membaca ku rasa aku bisa, tapi untuk menulis aku tak tau caranya"

"apa kau tuna aksara, buta huruf?, sial sekali sekolah mu harus memiliki seorang murid kelas dua SMA yang tak tau caranya menulis, ahahahahahahaha"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun