Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jejak Perjuangan Hidup

12 Oktober 2019   06:00 Diperbarui: 14 Oktober 2019   11:46 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: twipu.com - Hidup adalah perjuangan, jangan pernah Menyerah,!

  Aku kemudian bersujud diatas sajadah, sujud sukur saat itu juga.  Subhanallah!'"  

Waktu itu sekitar bulan Syaban, biasa nya jenis dagangan  yang laku keras menjelang Ramadhan kurang satu bulan ini adalah, : Perlengkapan dan busana muslim. Seperti baju koko, baju taqwa, mukena, songkok, sajadah dan atribut lain nya. Tapi akan di pasarkan kemana?  Aku  mulai  putar otak, dan mencari info kontak. 

Kebetulan salah satu keluarga istri ku, ada family nya yang menetap di Ujung Pandang. Sulawesi Selatan.  Setelah mencari berbagai Informasi, kuputuskan aku akan berdagang ke Ujung Pandang. Beberapa teman ku yang berproduksi Baju koko, mukena, dan lain nya, kuhubungi. Ku katakan aku mau ambil barang, tempo sebulan. Mereka bersedia membantu ku, asalkan aku berjanji tepat waktu.  

Segera Ku kumpulkan barang dagangan, ku kirim  kan via ekspedisi, dan aku naik kapal, berangkat ke Ujung Pandang.

 Setelah 3 x 24 jam mengarungi lautan, aku tiba di Ujung Pandang . Bergegas aku turun dari kapal, dan mencari warung untuk sarapan, serta membeli selembar koran. Sambil menghirup kopi, kutelusuri kolom demi kolom iklan, yang menawarkan tempat kost-kost an.  

Dari beberapa lokasi, aku menemukan satu yang cocok buat ku. Luasnya lumayan, sekitar empat kali empat meter persegi. Ku bayar sewa nya untuk satu bulan,  dan aku segera merebahkan badan . 


 Dua hari kemudian barang dagangan ku baru tiba, segera kupasarkan dan hanya dalam dua minggu habis terjual. Alhamdulillah,!  Uang nya segera kukirimkan pemilik barang, dan sisa nya ku buat tambahan modal serta menambah pesanan. 

Sekitar  hampir tiga tahun aku bolak --balik  Ujung Pandang, Sampai akhir nya tertipu dibayar giro kosong oleh pelanggan ku, yang sudah bertransaksi selama ini dengan ku. 

 Aku kembali terpuruk, dan memulai lagi dari Nol. "- Ketika aku di Ujung Pandang ini, ayah ku meninggal di tanah kelahiran nya. Meski segala cara ku coba untuk bisa datang dan mencium mayat nya, tak ada penerbangan yang bisa sampai tepat waktu hari itu -" Akhirnya terpaksa keberikan izin bagi adik-adik ku untuk mengebumikan beliau, tanpa kehadiran ku. 

"Selamat jalan ayah ku, Maafkan  anak mu , yang tak  ikut  mengantar mu pulang menghadap Nya,!"  Bersambung Episode 46 ( baca disini )  ( baca dari awal ) @Arie,11102019,Surabaya


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun