Ketika aku turun dari bus itu, aku merasakan ada sesuatu yang sepertinya telah hilang dari genggamanku. Ya ampun, dompetku hilang! Dasar teledornya diriku! Aku mencarinya di tas, di tempat dudukku tadi, sampai di jalanan barusan. Tidak ada tanda tanda orang yang akan berkoar koar dari hilangnya dompetku.
Sebentar sebentar, aku melihat pengamen itu dari kejauhan sedang memukul seseorang. Tapi entah siapa itu, yang jelas wajah orang itu seperti penumpang bus yang duduk di sampingku tadi. Cepat cepatlah aku menghampiri pengamen itu.
Tidak lama kemudian orang itu pergi seperti ketakutan kalau dikejar harimau. Saat aku berada di depannya, ternyata oh ternyata, orang itu benar benar penumpang yang berada di sebelahku tadi setelah kutanya tentang penjelasan orang yang pergi itu.
Pengamen itu telah menyelamatkanku dari aksi jahat orang orang luar diluar dugaan yang kalau dilihat dari segi penampilannya sangatlah bertolak belakang dari tindakannya. "Tadi aku melihatmu sedang berpura pura tidur saat aku meminta keikhlasan memberikan uang dari para penumpang bus tadi, jadi tidak apa." Ucap pengamen itu sambil mengembalikan dompetku.
Ketika mereka ingin melanjutkan langkahnya entah kemana, aku menghentikannya sebentar untuk memberikan uang sebagai bentuk rasa balas budiku kepada pengamen itu. "Aku ikhlas menolongmu, jadi aku tidak butuh imbalan" Kata pengamen itu. Artinya ia menolak pemberian dariku. Aku hanya bisa berterima kasih atas pertolongannya dan syukurlah masih ada orang orang baik yang peduli kepadaku.
Kebaikan tidak selalu dilihat dari bagaimana ia berpakaian, ataupun tutur kata yang keluar dari mulut ke mulut. Akan tetapi keteladanan itulah yang membuat sesuatu itu patut ditiru dan baik dicontoh. Tidak perlu banyak omong kosong untuk berbuat baik, cukup berikan contoh yang benar. Terkadang kebaikan yang tersirat lebih mempengaruhi seseorang untuk berbuat baik juga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI