Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasa Lapar yang Tak Mengenal Akhir

12 Juli 2021   22:36 Diperbarui: 12 Juli 2021   23:30 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto unsplash.com

Pada apa rasa lapar itu yang sebenarnya
Apakah makanan yang tak juga tersedia
Tak cukup daya mengusahakannya
Hanya tersisa lapar menyesak dada

Ataukah lapar pada apresiasi kata
Atas segala usaha dalam berkarya
Menuai hasil yang tak seberapa
Selalu kurang di hadapan sesama

Mungkin juga lapar yang lainnya
Perihal ilmu yang menumpuk di kepala
Karena pelbagai informasi data dan fakta
Membuat susah diri memilihnya

Pun laparkah pada kekuasaan
Sehingga hal-hal yang semestinya dijunjung tinngi
Tetiba diabaikan dan dilupakan
Demi sebuah kedudukan

Mungkin juga lapar cinta kasih
Karena hidup terus merasa tersisih
Seolah tak ada yang memberi peduli
Semua hanya memikirkan kepentingan sendiri

Maka berbagi rasa lapar seolah tanpa akhir

....

Written by Ari Budiyanti
12 Juli 2021

Karya ke-1658

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun