Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Sepi di Tengah Hujan

8 Maret 2021   21:46 Diperbarui: 9 Maret 2021   05:26 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay.com

Entah mengapa ada resah melanda
Saat mendengar suara hujan beserta gemuruh
Lalu menatap derasnya air tak kunjung berhenti di pelupuk mata
Membuatku susah membedakan asal air yang luruh

Apakah dinginnya hujan itu yang menggelisahkan
Atau dinginnya hati karena kepedihan
Jejak sepi di tengah hujan
Adalah yang akhirnya kutemukan

Walau dalam riuhnya yang terdengar sangat ramai
Namun ternyata tersembunyi kesunyian yang tak terperi
Seandainya saja kita bisa menilai dengan tepat
Tentulah kita tak akan menyimpulkan terlalu cepat

Bahwa apapun pergumulan sesamamu
Belumlah tentu seperti apa yang  kau pikirkan saja
Terlalu banyak rahasia di balik peristiwa
Tak ada alasan untuk menghakimi sesamamu

Mari lebih kembangkan empati rasa
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
8 Maret 2021

Artikel ke 1397

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun