Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi yang Tertinggal

26 November 2020   05:45 Diperbarui: 26 November 2020   05:47 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto istockphoto

Kemaren kau bilang sudah bosan
Tak mau lagi menuliskan larik puisimu
Jenuh membaca ulang karyamu sendiri, heran
Tapi bagaimana bisa mendadak pilu

Kau tak takut mereka meniggalkanmu
Kau tak cemas mereka melupakanmu
Kau hanya ingin menyepikan rasa
Di persembunyian tanpa batas asa

Sebuah tempat yang rahasia
Hanya kau saja yang tahu di mana
Aku tak bisa berkata apa
Hanya bisa pasrah dengan puisi terakhir yang tertinggal

Ini hanya pertanda kecil menurutmu
Pada perpisahan yang entah sampai kapan
Dunia puisi kau tinggalkan
Entah demi mengejar apa yang tak kutahu

Biarlah puisimu satu yang tertinggal
Menjadi kenangan terbaik untuk mengingatmu

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
25 November 2020

Artikel ke 1184

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun