Telah hampir lebih separuh usiaku
Saat kugoreskan pena dalam bait-baitku
Tak kupeduli apakah ada
Pembaca setia puisi-puisiku
Aku hanya terus mengikuti hatiku
Kemana dia mengarahkan larik kataku
Selalu hadir puisi baru
Ungkapan rasa nan syahdu
Hingga tahun berganti
Guliran rasa hati masih bertalu
Merangkai lagi dan lagi
Karya hati dalam buket aksara
Lalu kini aku mendapati
Betapa ternyata mereka membaca
Kutemukan yang akhirnya
Menghargai setiap buah pikir hati ini
Mereka para anak muda yang bersemangat
Ingin pula merangkai kata
Menjadikan karya-karyaku sebagai bacaan
Sungguh tak terkira bahagia nurani
Ketika ketulusan nampak di setiap pujian
Akan kehadiran puisi rasaku
Mereka meminta bimbingan berpuisi
Hanya bisa kuberi koleksi karya ini
Perjalanan berpuisiku tak mudah
Lika-liku ada suka duka
Namun desakan hati membuatku tak bisa berhenti
Aliran rasa terus terangkai lagi dalam kata
Terlahirlah puisi-puisi baru di setiap waktu
Agar mewarnai literasi Indonesia
Aku hanya membina murninya hati
Tanpa ada prasangka pada mereka
Karena aku selalu ingin berbagi
Keindahan rasa mencipta puisi
Hari ini aku lebih dari bahagia
Bertemu mereka yang rindu belajar bersama
Puisiku dan puisimu
Biarlah menyatu dalam alunan nada bahagia
...
Note: Pada Kalimat: "Betapa ternyata mereka membaca, Kutemukan yang akhirnya, Menghargai setiap buah pikir hati ini", ini menggambarkan suasana hati saya yang bahagia karena puisi-puisi saya dibaca sebagai pembelajaran para anak muda yang saya kenal.
Tidak ada maksud saya mengatakan kalau puisi/artikel yang tidak dibaca sebagai artikel yang tidak berharga.
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
28 Juni 2020
.....
Sebuah refleksi kebahagiaan dipertemukan dengan kelompok anak muda yang rindu berpuisi bersama
Biasakan memberikan apresiasi pada karya sesama
Syukur kepada Tuhan
Sebuah renung diri