Aku masih merasakan pedihnya irisan yang kau sematkan dalam setiap katamu
Aku masih teringat dalamnya luka yang kau sebabkan oleh tusukan karya penamu
Mengapakah harus menorehkan bekas yang menyakitkan pada batin
Bukankah itu lebih sulit terobati karena kedalamannya
Tak inginkah hanya berbagi kebaikan dalam aksara larik katamu
Pentingkah memberikan tuduhan menggeramkan
Itu bagai tudingan telak pada hati yang sedang mencari
Kedamaian yang diusik oleh kelirunya sebuah penilaian
Kau mungkin sejenak saja melupa perbuatanmu
Kau mungkin sekejap mengira itu telah berlalu pergi
Tidaklah sama pada hati di yang telah kau tinggalkan luka
Genggamannya terlampau erat untuk dilepaskan
Hanya kerelaan dalam pengampunan semata
Yang bisa membebat luka yang kau buat
Terkadang kata maaf tak mampu membebat luka yang terlanjur kau buat
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
27 Juni 2020