Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Merenda Rindu Gegara Mimpi

15 Agustus 2019   21:46 Diperbarui: 13 Maret 2020   19:15 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dara dan Ayu memang kompak dalam hal ini. Sama-sama tidak ada bakat di bidang hitung-hitungan, angka dan segala sesuatu yang berkisar dengan itu. Seberapapun usahanya belajar tetap aja paling besar nilainya mentok di C. 

"Lalu asdos yang baru itu, gimana? Berhasil melobi dia untuk jadi tutor kita atau tidak? Namanya siapa?" Sambung Dara. Berharap semester depan akan ada penolong yang merelakan waktunya mengajari dua mahasiswi ini belajar mata kuliah Fisika Dasar. 

"Tidak berhasil. Orangnya diem banget. Cuek abis. Kalaupun dia mau, akunya juga yang paling males deh belajar sama dia. Kayaknya jutek gitu orangnya" Dara menghela napas duka. Sedih juga mendapat laporan temannya itu. Andai dia bisa bertemu kakak kelasnya yang bernama Ryan itu. Denger-denger sih ambil jurusan Fisika di kampus. 

Mengapa semalam Ryan bisa menyapa dalam mimpinya. Berbicara dengan sangat dekat. Seolah kami ini berteman baik. Padahal sudah lebih dari satu tahun kami tak bersua. Ryan kelas 3 SMA saat Dara masih kelas 1 SMA. Beda usia 2 tahun. 

Setelah lulus SMA, kabarnya Ryan kuliah di sini, ambil jurusan Fisika. Terakhir bertemu sekitar setahun lalu, saat acara kelas 2 didatangi alumni yang memperkenalkan kampus tempat mereka kuliah. Iya memang hanya bertemu sebentar. Tapi itu jadi pertemuan terakhir di masa SMA Dara. 

Dara mengambil kuliah di FMIPA Jurusan Biologi, begitu juga Ayu. Namun keduanya lemah di mata kuliah wajib, Fisdas dan matdas. Belajar bersama rekan satu angkatan, sama-sama bingung. Tanya dosen, kadang hanya diberi referensi buku-buku untuk dipelajari lebih lanjut. Berharap dosen akan menjelaskan lebih lanjut, ternyata ini ya bedanya jadi mahasiswa dengan siswa SMA. Pikir Dara dan Ayu. Harus lebih aktif belajar sendiri. 

Satu-satunya usaha mereka ya mencari tutor mata kuliah tersebut dari kakak kelas. Tapi tidak ada kakak kelas yang cukup dikenal dekat untuk mengajari mereka kedua mata kuliah itu. 

"Ayu, apa artinya, kalau seseorang di amsa lalu kita muncul dalam mimpi kita. Sekian lama tak ada kontak, tak ada kabar, lalu muncul dalam mimpi mendadak? Apa artinya kira-kira?" Pertanyaan Dara membuat Ayu tersedak saat meminum jus sirsaknya. Dipikirnya aku juru mimpi apa ya. Pikir Ayu kesal. Sahabatnya ini ada-ada saja. Lagi bahas masalah kuliah tiba-tiba menyimpang jauh menjadi membahasa mimpi. Mana disuruh menafsir mimpi. 

"Iya mungkin orang itu lagi kangen kali sama kamu Dara, makanya muncul dan mencarimu lewat alam mimpi" jawab Ayu asal-asalan. Tapi Dara memikirkan jawaban Ayu dengan serius. Dan memberi tanya lanjutan " Tapi Ayu, masa iya dia kangen dan sampe mencariku dalam mimpi, apa emang bisa begitu?" 

Ayu tak bisa menahan tawa gelinya melihat mimik serius sahabatnya. " Hahahah, serius kali bu.. becanda kali.. aku aja jawabnya ngasal tadi. Aku kan bukan pakar mimpi, atau penafsir mimpi, astaga coba deh Dara yang kamu mimpikan itu soal-soal ujian Fisdas, lalu kita bisa kerjakan soal-soal itu. Pasti seru itu" 

Tepukan kecil mendarat suskses di tangan Ayu, sampai hampir tumpah jus sirsak dari gelas yang sedang diangkatnya. "Dara, apain sih. Tumpah nih. Ntar aku disemutin kalau jus ini kena bajuku" gerutu Ayu kesal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun