Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Dokter yang Bergaji Satu Juta

19 Desember 2022   22:56 Diperbarui: 20 Desember 2022   12:56 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dokter dan pasien (Sumber: Unsplash)

Durasi bukanlah titik permasalahan yang dibahas pada isu ini. Entah masa internship hanya berdurasi enam bulan, atau tiga bulan, atau bahkan satu bulan, permasalahan berada pada apresiasi pemerintah yang kurang kepada para dokter yang baru saja lulus ini. 

Apresiasi seyogyanya dilihat secara holistik, yakni apresiasi terhadap ilmu dan keterampilan yang dipelajari seorang dokter, apresiasi terhadap materiil yang telah dikerahkan selama di bangku kedokteran, apresiasi terhadap para dokter internship sebagai warga negara yang patuh terhadap hukum dan kebijakan oleh negaranya yang mewajibkan internship sebagai salah satu syarat sebelum dapat berpraktik sebagai dokter umum. 

Wajib disadari, begitu ironis melihat semakin hari biaya pendidikan kedokteran semakin melambung, saat gaji seorang dokter semakin menurun. Begitu banyak politik komersialisasi dalam dunia kedokteran yang tak dapat dihindari, menyumbang alasan mengapa apresiasi dari pemerintah tak sejalan dengan materiil yang begitu besar yang telah dikeluarkan.

Selain itu, argumen bahwa dokter harus berjiwa altruis ialah sudah tak relevan lagi. Lebih tepat kiranya jika seorang dokter dituntut berjiwa profesional saja seperti yang disampaikan oleh dr. Iqbal Mochtar pada tulisan beliau yang berjudul "Dokter Masa Kini: Altruisme atau Profesionalisme?"

Altruisme mengacu pada perilaku individu yang mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan sendiri. 

Perilaku altruistik adalah tindakan individu untuk menolong orang lain tanpa adanya keuntungan langsung bagi si penolong. Begitu dielu-elukannya tuntutan altruisme oleh masyarakat kepada dokter yang pada akhirnya membuat masyarakat sering kali memilah kriteria dokter yang baik hanya berdasar pada nilai tersebut. 

Dokter yang baik dianggap sebagai dokter yang menerima berapa saja pembayaran atau setia melayani pasien sekalipun telah lewat jam kerja. Padahal begitu banyak kualitas positif dokter yang lain yang dapat dijadikan kriteria untuk menilai seorang dokter ialah dokter yang baik atau tidak.

Selanjutnya, pemahaman bahwa seorang dokter internship berada pada tahap magang dan harusnya dapat bersyukur dengan bantuan biaya hidup yang diberikan alih-alih mengeluhkan penurunan dan lalu mengkomparasinya dengan kebijakan magang pada magang selain kedokteran tentu saja adalah hal yang kurang tepat. 

Dokter internship ialah seorang dokter yang telah disumpah. Mereka memiliki ilmu dan keterampilan yang telah digodok minimal 5.5 tahun melalui proses pre-klinik hingga klinik atau yang dikenal sebagai tahapan profesi kedokteran. 

Internship ialah sebuah tahapan transisi untuk memandirikan dokter dan sebuah wadah pemahiran terhadap keterampilan yang telah ia pelajari dan praktikkan. 

Dokter internship melakukan hal yang sama seperti yang seorang dokter umum di Rumah Sakit atau Puskesmas lakukan. Perbedaan terletak pada poin pengawasan, di mana seorang dokter internship masih dalam pengawasan dokter-dokter umum di RS atau Puskesmas yang bersangkutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun