Mohon tunggu...
Susi Diah Hardaniati
Susi Diah Hardaniati Mohon Tunggu... IBU DARI SEORANG ANAK LELAKI YANG MEMBANGGAKAN

life is nothing but a daring adventure - helen keller

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terlalu Mainstream

17 Mei 2013   06:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:27 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terlalu mainstream!"

Arjuno senang sekali menggunakan ungkapan itu untuk menilai sesuatu.

Dia bersahabat dengan anak-anak yang "tidak mainstream". Sahabat-sahabatnya di SMP, Aulia dan Sufi, benar-benar "tidak mainstream". Aulia penggila kereta api yang cita-cita hidupnya adalah menjadi masinis, sementara Sufi penggila musik yang sudah mencipta lagu sejak kecil. Sahabatnya di MAN, Rexa, mirip pertapa. Dia cuma suka belajar. Tidak suka hangout, menonton bioskop, mendengarkan musik, dan lain-lain kegiatan yang umum dilakukan remaja.

Dia suka mendengarkan musik jadul era '80an karena "lagu jaman sekarang tu terlalu mainstream".

Arjuno tidak suka memakai celana jeans karena "terlalu mainstream".

Bagi Arjuno, semua yang trendi  itu "terlalu mainstream".

Lama-lama aku ketularan juga.

Semula, aku gunakan ungkapan itu untuk memenangkan diskusi dengan Arjuno.

"Mama nyuruh kamu sekolah di madrasah aliyah, karena sekolah umum sudah terlalu mainstream."

"Nonton Habibie dan Ainun? Ndak ah, Mama ogah nonton, terlalu mainstream. Ndak ada adegan tembak-tembakannya."

"Kamu mau kuliah apa, itu harus dirintis dari sekarang. Biar fokus belajarnya. Kalo kamu baru milih fakultas setelah lulus sekolah, itu terlalu mainstream."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun