Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pagi Menjelang Malam Tersudahi

12 Mei 2023   06:49 Diperbarui: 12 Mei 2023   07:05 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber canva, designed visual by Wibhyanto/dokpri.

Pagi Menjelang Malam Tersudahi

Pagi menjelang malam tersudahi
suara burung berkumandang indah mewarnai
semua terasa begitu damai
keheningan menyelimuti pagi yang lembut

Cahaya matahari mulai merambat lambat
Menyinari langit yang awalnya gelap dalam kesunyian,
merasakan kehidupan dan segala anugerah yang Tuhan ciptakan

Kemudian, kelak jika senja mulai menghinggap
keheningan kembali menguasai alam
tapi ku tahu, di belakang kegelapan ada secercah terang
akan kembali datang, seirama ritme kehidupan

Dan saat malam kembali tiba, seiring waktu bergulir
saat hati merenungi segala harapan
namun semuanya indah dalam perjalanan
pagi kini menjelang sementara malam telah tersudahi,
kehidupan terus berlanjut dengan indah

Pagi menjelang ini bukan pagi yang kemarin
cahaya mentari menyinari langit biru, seolah sama
membuka hari yang penuh harapan
merajut pagi dengan semua rona senyuman

Bunga-bunga tumbuh di tepi jalan mempesona
harumnya menyegarkan, burung-burung berkicau
masih engggan meninggalkan sarang, riang gembira
menyemarakkan pagi yang penuh warna cinta

Sinar mentari datang menerangi setiap sudut celah lembah
menyapu debu dan bayang-bayang gelap
sisa malam menjelang, membawa pagi ini lebih cerah dan indah
membuka hati siapa saja, menikmati lembar waktu yang baru

Pagi yang ini bukan pagi yang kemarin,
pagi menjelang dan malam sempurna tersudahi
hari baru yang penuh kejutan warna warni, jangan lupa
syukuri setiap jengkal berkah kehidupan yang Tuhan berikan

Pagi mulai menjelang sementara malam tersudahi
sinar fajar merayap di ufuk timur menyapa pepohonan, lembut dan tulus
beriring bersama angin, pagi mengakhiri kisah malam yang pilu
dan kehidupan terus berjalan, bertumbuh mengikuti waktu
mengukir jejak baru, indah dalam ingatan yang abadi,
selamat datang pagi

Jakarta, 12 Mei 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun