Lalu pemilik ayam itu mengeluh.
"Kalau diatur begini terus, lama-lama aku bisa bangkrut. Uang keluar terus, sedangkan tak ada satupun yang bisa dijual. Mending jadi ayam saja, tidak perlu berpikir, kerjanya hanya makan. Enak jadi ayam, makanan sudah ada yang menjamin, minuman disediakan, tempatnya dijaga, dan tahinya ada yang bersihkan. Sebaliknya, mana ada yang mau bersihkan kotoran manusia, boro-boro ayam mau membersihkan, manusianya sendiri saja ogah."
Setelah lama mengeluh. Ia lalu melamun dan mulai berimajinasi.
"Andai ada di negeri dongeng, salah satu telur ayamku ada yang telur emas. Saya bisa jual, milyaran. Setelah itu bangun rumah mewah, beli mobil dan cari istri cantik. Duh, asyiknya jadi kaya raya. Kaya karena ayam."
Grubyakk...!!
Lamunannya buyar. Ada salah satu kandang ayam ambruk.
"Aalamak...! Betapa sial nasibku, sudah tidak punya ongkos, sekarang malah kandangnya rusak." pemilik itu tambah kesal, langsung ia pergi meninggalkan kandang begitu saja.
"Bertelur dulu, entar saya perbaiki," pesannya.