Mohon tunggu...
Aprina Enzel Sihotang
Aprina Enzel Sihotang Mohon Tunggu... Mahasiswa

Tumpahkan rasa dalam bait, agar dunia menikmatinya dalam diam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Teduhmu, Aku Bertumbuh _ ( Kumpulan Puisi )

27 Juli 2025   16:31 Diperbarui: 27 Juli 2025   16:31 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi 1

Kakakku, Penjaga Langitku

Karya : Aprina Enzel Sihotang

Kakakku bagai langit biru
Tempatku berteduh saat ragu
Ia tersenyum saat aku pilu
Menghapus tangis tanpa jemu
Dengan peluknya yang selalu syahdu
Ia buat dunia terasa baru

Ketika aku takut pada malam
Ia hadir dengan nyala dalam
Cerita-ceritanya jadi salju
Yang menenangkan hatiku yang beku
Ia bintang saat aku gelap
Selalu tahu arah meski tak tampak

Kakakku bukan hanya saudara
Ia guru dalam segala perkara
Mengajarkanku arti bertahan
Dalam luka dan kehilangan
Ia temani langkah-langkahku
Saat dunia tak ramah padaku

Di balik kerasnya suara tegas
Ada cinta yang tulus dan ikhlas
Ia marah karena sayang
Menuntunku agar tak bimbang
Menjadi cahaya yang tak padam
Menjaga walau dalam diam

Kakak, aku mungkin sering bandel
Namun kasihmu tetap tak tenggelam
Kau beri tanpa meminta balas
Kau jaga meski lelah tak terbalas
Rasamu lebih dari emas
Cintamu tak tergantikan oleh batas

Saat aku jatuh dan menyerah
Kau dorong aku dengan cerah
Kau genggam tanganku kuat
Meski hidup sedang berat
Kau tetap berdiri teguh
Agar aku tak merasa runtuh

Aku ingat semua pengorbananmu
Kala aku sakit, kau pun terpaku
Tak tidur hanya demi jaga
Menanti aku kembali ceria
Hatimu begitu mulia
Tak terganti oleh siapa pun juga

Kini aku tumbuh perlahan
Belajar dari setiap ajaran
Kau adalah inspirasiku
Dalam tutur, sikap, dan laku
Setiap langkah yang ku ambil
Adalah jejakmu yang tak tergantikan

Aku mungkin belum sempurna
Tapi aku ingin kau bangga
Suatu saat nanti, kakakku
Akan kubalas semua untukmu
Dengan doa dan cinta yang nyata
Sebagai tanda terima kasih dari jiwa

Kakak, kau rumah pertamaku
Pelukmu tempatku berteduh
Doamu bekal dalam lelahku
Namamu selalu dalam jiwaku
Sayangku tak pernah pudar
Karena kau kakakku yang benar-benar sabar

**********

Puisi 2

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun