Mohon tunggu...
Aprina Enzel Sihotang
Aprina Enzel Sihotang Mohon Tunggu... Mahasiswa

Tumpahkan rasa dalam bait, agar dunia menikmatinya dalam diam

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Sakit yang Membuka Mata ( Bagian 3 )

13 Juli 2025   22:29 Diperbarui: 25 Juli 2025   13:27 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Sakit yang Membuka Mata 

Karya : Aprina Enzel Sihotang

Hujan turun sejak sore. Deras dan tak kunjung reda, membasahi atap rumah Arka yang sudah lama bocor. Ember dan baskom tersebar di beberapa sudut lantai, menampung air yang menetes dari langit-langit yang keropos. Di pojok kamar, Bu Rini batuk keras. Suara napasnya terdengar semakin berat.

"Mas... Ibu kok panas ya," bisik Dika sambil menyentuh dahi ibunya yang basah oleh keringat dingin.

Arka segera berlari ke dapur, mengambil handuk kecil dan merendamnya dengan air dingin. Ia kembali ke kamar dan menaruh handuk itu di dahi ibunya.

"Ibu... bertahan ya... Arka di sini..." ucapnya lirih, mencoba menahan gemetar di suaranya.

Tubuh Bu Rini menggigil hebat. Matanya mulai sayu, dan bibirnya bergetar tanpa suara. Saat itulah, ketakutan yang selama ini berusaha dikunci di dalam hati Arka mulai menyeruak ke permukaan. Ia panik. Ia tak tahu harus bagaimana.

"Dik, jaga Ibu sebentar. Mas panggil Pak Darto!"

Arka berlari ke rumah tetangga, tak peduli pada hujan yang membasahi seluruh tubuhnya. Pak Darto, tetangga yang sudah dianggap seperti paman sendiri, langsung sigap begitu melihat wajah pucat Arka di depan pintu.

"Cepat ! Ayo kita bawa Ibu ke puskesmas !"

Dengan bantuan Pak Darto dan istrinya, Bu Rini dibawa menggunakan sepeda motor ke puskesmas terdekat. Dika ikut digendong oleh Bu Reni, istri Pak Darto, sementara Arka duduk di boncengan belakang sambil memeluk tubuh ibunya yang lemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun