Mohon tunggu...
Aprilia Putri Anggraini
Aprilia Putri Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa

41121120020 - S1 Teknik Sipil - Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana - Etik Mercu Buana dan Pendidikan Anti Korupsi - Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan

16 Oktober 2025   02:36 Diperbarui: 16 Oktober 2025   02:36 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan (Sumber: Modul Etik Mercu Buana dan Pendidikan Anti Korupsi)

The Will to Power: Bukan Keinginan Berkuasa, Tapi Energi Hidup 

- Makna Sebenarnya yang Sering Disalahpahami
Banyak yang mengira "The Will to Power" adalah dorongan untuk menguasai orang lain. Padahal, makna sebenarnya jauh lebih dalam: ini adalah energi dasar kehidupan untuk berkembang, mencipta, dan menegaskan eksistensi diri.

Bayangkan seperti pohon yang tumbuh menerobos bebatuan - itulah "The Will to Power". Atau seperti kita yang bangkit setelah gagal, belajar dari kesalahan, dan mencoba lagi - itulah perwujudannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tiga Manifestasi The Will to Power:
1. Mengatasi kelemahan diri - bukan menyangkal, tapi mengakui dan mentransformasinya
2. Melampaui batas diri - terus bertumbuh menjadi versi terbaik dari diri sendiri
3. Menciptakan makna - di dunia yang tidak punya makna mutlak, kita yang memberi makna

Ja Sagen: Keberanian Mengatakan "Ya" pada Seluruh Kehidupan
- Menolak Dikotomi Baik-Buruk
Sementara banyak ajaran moral membagi dunia hitam-putih, Nietzsche justru mengajak kita menerima kehidupan sebagai kesatuan utuh. "Ja Sagen" adalah sikap untuk menerima sepenuhnya: suka dan duka, keberhasilan dan kegagalan, kesehatan dan sakit.

Contoh situasi: Di-PHK dari pekerjaan setelah 10 tahun mengabdi

Reaksi biasa:
- "Mengapa ini terjadi pada saya?"
- "Hidup ini tidak adil!"
- Menyalahkan perusahaan, atasan, atau nasib

Reaksi "Ja Sagen":
- "Ini adalah bagian dari perjalanan hidup saya"
- "Saya akan mencintai pengalaman ini seperti saya mencintai keberhasilan saya"
- "Dari sini, saya akan belajar dan bangkit lebih kuat"

Amor Fati: Puncak Tertinggi Berpikir Positif
- Bukan Hanya Menerima, Tapi Mencintai
Jika "Ja Sagen" adalah mengatakan ya, maka "Amor Fati" adalah jatuh cinta pada takdir kita. Nietzsche menulis: "Bukan hanya menanggung apa yang perlu, apalagi menyembunyikannya, tetapi setia untuk mencintainya."

Seperti Atom Demokritos yang Tak Terbagi
Nietzsche terinspirasi Demokritos yang melihat alam semesta tersusun dari atom-atom yang tak terbagi. Begitu pula kehidupan - kita harus menerimanya sebagai satu kesatuan utuh, tidak memilah-milah menjadi "bagian baik" dan "bagian buruk".

Praktik Harian Filosofi Nietzsche
1. Morning Affirmation
Setiap pagi, ucapkan:
"Hari ini, saya mengatakan YA pada segala yang akan terjadi. Saya akan mencintai setiap momen, tantangan, dan pelajaran."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun