Serpihan rindu selalu menyapa dan mendekati perempuan penyulam rindu, seolah tau bahwa serpihannya akan dirawat dan disatukan dengan serpihan rindu yang selalu menghampirinya.
Sulaman serpihan rindu memenuhi ruang hati sampai tak bersisa, menyatu dengan merahnya darah, mengalir deras dalam tubuh.
Wanita penyulam rindu selalu menutupi tubuhnya dengan sulaman rindu yang ia kumpulkan penuh kesabaran.
Berbulan-bulan serpihan rindu ia sulam dan tersimpan rapi, sampai tangan kokoh akan membawa sulaman rindu bersama tubuhnya untuk menyatukan serpihan rindu yang dibawanya.
Serpihan rindu terbentang luas tak berujung, Â tergenggam erat tangan kokoh tak terlepas.
Catatan tayang di secangkirkopibersama.com